Resensi Buku By Princess Neesa: Mata Kuliah Favorit

Mata Kuliah Favorit

Hasil gambar untuk gambar gangguan kecemasan

Gangguan Kecemasan



A.        PENGERTIAN DAN DEFINISI KECEMASAN
1.         Pengertian kecemasan
Kecemasan dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.

            Kecemasan (anxiety) dapat diartikan sebagai perasaan kuatir, cemas, gelisah, dan takut yang muncul secara bersamaan, yang biasanya diikuti dengan naiknya rangsangan pada tubuh, seperti: jantung berdebar-debar, keringat dingin. Kecemasan dapat timbul sebagai reaksi terhadap “bahaya” baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak (hasil dari imajinasi saja) yang seringkali disebut dengan “free-floating anxiety” (kecemasan yang terus mengambang tanpa diketahui penyebabnya).

Kecemasan adalah keadaan yang beroeriantasi pada masa yang akandatang, yang ditandai dengan efek negatif, dimana seseorang memfokuskan diri pada kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan yang tidak dikontrol. Biasanya rasa cemas ini terjadi pada saat adanya kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal.Bahkan kecemasan ini perlu dimiliki oleh manusia. Apabila kecemasan itu berlebihan akan berubah menjadi abnormal, ketika kecemasan yang ada dalam diri individu menjadi berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya.

Individu yang mengalami gangguan seperti ini bisa dikatakan mengalami gangguan kecemasan yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional.Seseorang dikatakan menderita anxiety disorder apabila kecemasan atau anxietas ini mengganggu aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut.salah satunya terganggunya fungsi sosial dalam diriindividu. Misalnya, kecemasan yang berlebihan ini menghambat diri seseorang untuk menjalin hubungan akrab antar individu maupun kelompoknya.

2.         Definisi Kecemasan Menurut Para Ahli
Beberapa definisi kecemasan menurut beberapa ahli diantaranya sebagai berikut :

a.         Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.

           b.         Menurut Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman   subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan sebagainya)
        
c.         Menurut Davisin, Neale, & Kring (2004). Anxietas atau kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yangmengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Kecemasan merupakan perasaan tidak nyaman dan ketakutan yang tidak menyenangkan

B.        TEORI KECEMASAN

Kecemasan merupakan suatu respon terhadap situasi yang penuh dengan tekanan.Stres dapat didefinisikan sebagai suatu persepsi ancaman terhadap suatu harapan yang mencetuskan cemas.Hasilnya adalah bekerja untuk melegakan tingkah laku (Rawlins, at al, 1993). Stress dapat berbentuk psikologis, sosial atau fisik. Beberapa teori memberikan kontribusi terhadap kemungkinan faktor etiologi dalam pengembangan kecemasan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Teori Psikodinamik   
Freud (1993) mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan hasil dari konflik psikis yang tidak disadari.Kecemasan menjadi tanda terhadap ego untuk mengambil aksi penurunan cemas.Ketika mekanisme diri berhasil, kecemasan menurun dan rasa aman datang lagi.Namun bila konflik terus berkepanjangan, maka kecemasan ada pada tingkat tinggi.Mekanisme pertahanan diri dialami sebagai simptom, seperti phobia, regresi dan tingkah laku ritualistik.Konsep psikodinamik menurut Freud ini juga menerangkan bahwa kecemasan timbul pertama dalam hidup manusia saat lahir dan merasakan lapar yang pertama kali. Saat itu dalam kondisi masih lemah, sehingga belum mampu memberikan respon terhadap kedinginan dan kelaparan, maka lahirlah kecemasan pertama. Kecemasan berikutnya muncul apabila ada suatu keinginan dari Id untuk menuntut pelepasan dari ego, tetapi tidak mendapat restu dari super ego, maka terjadilah konflik dalam ego, antara keinginan Id yang ingin pelepasan dan sangsi dari super ego lahirlah kecemasan yang kedua. 

     2. Teori perilaku 
Menurut teori perilaku kecemasan berasal dari suatu respon terhadap stimulus khusus (fakta,waktu cukup lama,seseorang mengembangkan respons kondisi untuk stimulus penting. kecemasan tersebut merupakan hasil frustrasi sehingga akan menganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 
    3. Teori interpersonal
Mnejelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi dari ketakutan akan penolakan antar individu sehingga menyebabkan individu bersangkutan merasa tidak berharga.

    4. Teori Keluarga
 Menjelaskan bahwa kecemasan dapat terjadi dan timbul secara nyata akibat adanya konflik dalam keluarga.        
  
   5. Teori Biologik 
 Beberapa kasus kecemasan (5 – 42%), merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis (Hall, 1980). Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik emosional.Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder

C. Klasifikasi Kecemasan
  • kecemasan ringan : kecemasan yang berhubungan dengan ketegangan hidup sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya
  • kecemasan sedang : memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan yang lainsehingga seseorang mengalami perhatian  yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang terarah
  • kecemasan berat : sangat mengurangi lahan persepsis seseorang,seseorang dengan kecemasan berat cenderung untuk memusatkan sesuatu pada hal yang spesifik serta tidak dapat berpikir tentang hal lain.
  • panik : berhubungan dengan terperangah,ketakutan dan teror karena mengalami kehilangan kendali. orang yang sedang panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. 
menurut penyebab dan lama beralngsungnya kecemasan dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu :
  • phobic anxiety
yaitu kecemasan yang timbul dikarenakan phobia (ketakutan) tertentu
  • acute anxiety
kecemasan yang muncul mendadak dengan intensitas yang tinggi namun tidak terlalu lama akan lenyap
  • chronic anxiety
kecemasan yang berlangsung lama dan terus menerus (dapat terjadi seumur hidup) meski dalam intensitas yang rendah dan tanpa sebab yang jelas.
  • normal anxiety
kecemasan yang beralasan co: menjelang ujian perasaan cemas muncul begitu besar
  • neurotic anxiety
kecemasan tanpa alasan yang jelas akibat konflik alam bawah sadar

D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kecemasan

  1.  Faktor Internal
  • Pengalaman
Penyebab kecemasan dapat berbagai kejadian dari pengalaman hidup atau dapat terletak dalam diri seseorang misalnya seseorang yang memiliki pengalaman dalam menjalani suatu tindakan maka dalam dirinya akan mampu lebih beradaptasi atau kecemasan yang timbul tidak terlalu besar
  • Respon
Kemampuan seseorang menelaah rangsangan atau besarnya rangsangan yang diterima akan mempengaruhi kecemasan yang timbul
  • Usia
pada usia yang semakin tua maka seseorang akan semakin banyak pengalaman sehingga pengetahuannya akan semakin bertambah karena pengetahuan yang dimiliki maka seseorang akan lebih siap menghadapi sesuatu
  • Gender
Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita,perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibandingkan dengna laki-laki. Laki-laki lebih aktif,ekploratif sedangkan perempuan lebih sensitif

       2. Faktor Eksternal
  • Dukungan keluarga
Adanya dukungan keluarga akan menyebabkan seseorang lebih siap dalam menghadapi permasalahan
  • Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan sekitar yang kondusif akan membuat seseorang akan lebih kuat dalam memnyelesaikan permasalahan

E. Penanganan Gangguan Kecemasan
  • Pendekatan psikodinamika
Dari perspektif psikodinamika kecemasan merefleksikan energi yang dilekatkan pada konflik-konflik tak sadar dan usaha ego untuk membiarkannya tetap terepresi. Psikoanalisis menyadarkan bahwa kecemasan klien merupakan simbolisasi dari  konflik dalam diri mereka dengan adanya simbolisasi diri ini ego dapat dibebaskan dari menghabiskan energi untuk melakukan represi dengan demikian ego dapat memberi perhatian lebih terhadap tuga-tugas yang lebih kreatif dan memberi peningkatan
  • Pendekatan Humanistik
Para tokoh humanistik percaya kecemasan berasal dari represi sosial diri kita yang sesungguhnya. kecemasan terjadi bila ketidaksadaran dalam inner self seseorang yang sesungguhnya dan kedok sosialnya mendekat ketaraf kesadaran. oleh sebab itu terapis-terapis humanistik bertujuan membantu orang-orang untuk memahami dan mengekspresikan baka-bakat serta erasaan mereka yang sesungguhnya sebagai akibat individu dapat menjadi bebas dan menemukan diri mereka yang sesungguhnya dan tidak bereaksi dengan kecemasan bila perasaan mereka yang sesungguhnya dan kebutuhan mereka mulai muncul kepermukaan
  • Pendekatan Biologis
Pendekatan ini biasanya menggunakan varian obat-obatan untuk mengatasi gangguan kecemasan diantaranya golongan Benzodiazepin,valium dan Xanax
  • Pendekatan belajar 
Pendekatan belajar adalah usahauntuk mmembantu  individu  menjadi lebih efektif dalam menghadapi situasi yang menjadi penyebab kecemasan 
Ada beberapa macam model terapi dalam pendekatan belajar yaitu :

Pemaparan Gradual
Metode ini membantu mengatasi phobia melalui pendekatan setapak demi setapak (stepwise) dari pemaparan aktual terhadap stimulus fobik. keuntungan dari pemaparan gradual adalah hasilnya yang dapat bertahan lama cara menganggulangi atau cara membantu memperkecil kecemasan
Rekonstruksi Pikiran
Membantu individu untuk berpikir secara logis  apa yang terjadi sebenarnya biasanya digunakan seorang psikolog pada penderita phobia
Flooding
Membantu individu dengan memberikan stimulus yang paling membuatnya takut dan dikondisikan sedemikian rupa serta memaksa individu yang menderita anxiety untuk menghadapinya sendiri
Terapi Kognitif
Terapi yang dilakukan melalui pendekatan rasional emotif terapi kognitif menunjukkan pada individu dengan fobia sosial bahwa kebutuhan irrasional untuk penerimaan-penerimaan sosial dan perfeksionisme melahirkan kecemasan tidak perlu dalam interaksi sosial. kunci dari terapi ini adalah menghilangkan kebutuhan berlebih dalam interaksi sosial.
Terapi Kognitif Behavioural (CBT)
Terapi ini memadukan teknik-teknik behavioural seperti pemaparan dan teknik kognitif seperti rekonstruksi kognitif. beberapa gangguan kecemasan yang mungkin dapat dikaji dengan CBT antara lain: fobia sosial,gangguan stress pasca trauma,gangguan kecemasan menyeluruh,gangguan obsessive compulsive dan gangguan panik.


Semoga bermanfaat,,,





Tidak ada komentar:

Posting Komentar